Bakmi Mbah Mo merupakan salah satu usaha kuliner yang terbilang sukses. Kuliner adalah bisnis yang menjanjikan. Karena makanan adalah kebutuhan sehari-hari manusia. Inspirasi usaha ini bisa kita lihat dari sosok Mbah Mo. Ia mampu bertahan walau bisnisnya tidak berjalan dengan baik selama empat bulan lamanya. Berawal menjadi karyawan di salah satu warung bakmi akhirnya memberanikan diri untuk membuka usaha bakmi jawa sendiri. Ialah Murlidi atau akrab disapa Mbah Mo. Murlidi merupakan pendiri dari Bakmi Jawa “Mbah Mo”. Warung bakmi yang lahir tahun 1986 menjadi awal karir Murlidi. Tidak pernah putus asa selalu menjadi prinsip yang dipegang oleh Mbah Mo. Selama 4 bulan usaha bakmi jawa miliknya tidak ada pembeli sama sekali. Hingga daging ayamnya bisa digunakan selama berhari-hari. Namun, usaha bakmi jawa miliknya tetap bertahan.
Bertahan dan terus mencari apa yang harus dilakukan agar bakminya dikenal oleh masyarakat luas dilakukan oleh Murlidi. Ia melakukan pemasaran dengan memanggil teman-teman akrabnya untuk datang ke warung. Ia memperkenalkan warung bakmi nya yang selalu ramai agar mereka penasaran dan datang ke warung. Benar saja, dengan teknik pemasarannya, warung bakmi menjadi benar-benar laris. Tips dari Mbah Mo agar pelanggan bisa langgeng menjadi pelanggan kita adalah harus menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan. Dengan cara harus kenal dengan konsumen. Nama, tempat tinggal, dan nomer HP harus diketahui agar pelanggan loyal terhadap kita.
Pada tahun 1990 Bakmi Jawa Mbah Mo mulai bangkit. Diawali dengan kedatangan tamu-tamu luar biasa. Pertama kali, tahun 1991 tamu istimewa yang datang ke warung adalah Bu Inten Soeweno dan Bu Mien Sugandhi. Beliau cerita panjang lebar dan kembali ke Jakarta memberi tahu teman-teman Jakarta perihal warung bakmi enak di Jogja, yaitu Bakmi Jawa Mbah Mo. Sejak saat itu, dari zaman presiden Soeharto sampai sekarang, banyak pejabat yang datang ke warung Bakmi Jawa Mbah Mo
Sampai sekarang ini, Murlidi tetap bertahan di bisnis kuliner bakmi. Karena Murlidi memiliki keyakinan terhadap bakmi kalau bakmi adalah makanan yang mempunyai budaya. Budaya tersebut berasal dari pertanyaan yang muncul dari pelanggan terkait cara masak bakmi. Apakah masaknya menggunakan anglo atau tidak. Menggunakan kipas tangan atau kipas angin. Pertanyaan itulah yang memunculkan unsur kebudayaan pada bakmi. Cara Mbah Mo memelihara budaya bakmi tersebut adalah dengan cara menggunakan anglo yang dikipasi secara manual dengan tangan.
Tahun ke tahun, bisnis kuliner Bakmi Jawa Mbah Mo semakin pesat. Pergeseran pelanggan mulai dirasakan. Pelanggan terdiri dari beragam lapisan, pada era 90an pelanggan berasal dari lapisan menengah ke bawah. Lambat laun terjadi pergeseran lapisan pelanggan, hingga sekarang pelanggan berasal dari lapisan menengah ke atas. Hal itu dilihat dari banyaknya mobil yang berkunjung ke warung Bakmi Mbah Mo. Berkat usaha bakmi jawa juga Murlidi bisa bertemu pengusaha sukses Indonesia, Bob sadino dan praktisi bisnis, Rhenald Kasali. Warung Bakmi Jawa Mbah Mo tidak memiliki komposisi yang istimewa. Berisi ayam dan telur seperti bakmi pada umumnya. Namun, proses masaknya yang masih menggunakan anglo dan kipas tangan menjadikan bakmi lebih istimewa.
Karyawan yang bekerja di warung bisa memiliki pekerjaan lain di siang harinya. Karena karyawan mulai bekerja pukul 05.00 WIB hingga 23.00 WIB. Mbah Mo malah menganjurkan karyawannya untuk memiliki pekerjaan lain dan menjadikan pekerjaan di warung menjadi kerja sampingan. Tidak ada owner di Bakmi Jawa Mbah Mo, semua adalah karyawan termasuk Mbah Mo. Ketika warung ramai, semua nya boleh memerintah Mbah Mo. Mbah Mo juga melakukan cuci piring, bersih-bersih meja, karena semua adalah karyawan. Mbah Mo sangat loyal dengan karyawan. Baginya, keloyalan itu perlu supaya karyawan menjadi karyawan yang bisa menghidupi perusahaan. Mbah Mo juga memiliki komitmen dengan para karyawannya. Habis atau belum habis, warung Bakmi akan tutup jam 22.30 WIB. Hal itu dilakukan agar para karyawan tidak kecapekan. Dengan sifat loyal Mbah Mo, semua karyawan betah untuk bekerja di warung Bakmi Mbah Mo.
Motivasi yang diberikan Murlidi untuk calon-calon pengusaha adalah jangan takut gagal. Kita harus maju terus. Hal yang paling utama adalah kita harus dekat dengan yang punya rezeki. Apabila kita dekat dengan yang Maha Pemberi Rezeki, InsyaALLAH rezeki akan selalu mengalir.
Simak kisah selengkapnya di video berikut ya..